A Place for Inspiration

Percayalah, semua kemajuan, inovasi, perkembangan, bahkan hal kecil seperti keinginan yang sifatnya buruk, apalagi yang bersifat membangun dan berguna bagi kehidupan dimulai dari sebuah inspirasi, dalam bentuk ide atau khayalan. Inspirasi tersebut dapat sangat teramat sangat merusak, namun sungguh teramat banyak yang sangat berguna pula. Dan, semua manusia dapat memikirkan hal-hal tersebut, walaupun sebagian lainnya hidup dalam khayalan yang teranggap olehnya adalah nyata.

Untuk orang-orang yang bernalar tinggi, berdaya kritisi mumpuni, dan memiliki kemampuan analisa terhadap fenomena-fenomena yang terjadi, dirinya kerap sekali untuk menghasilkan berbagai inspirasi yang ingin dinyatakan dengan perbuatan yang dapat dilihat atau dirasakan oleh sebagian orang dilingkungannya, minimal untuk dirinya sendiri. Dalam kesempatan ini, saya tidak akan membahas apa saja inspirasi tersebut, inspirasi yang jika saya lihat dalam Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI) diartikan sebagai menimbulkan ilham, dimana ilham diartikan salah satunya sebagai pikiran (angan-angan) yang timbul dari hati. Saya juga tidak membahas apa saja sesuatu yang dapat menimbulkan percik-percik inspirasi atau siapa orang-orang yang dapat 'menularkan' inspirasinya sehingga dengan 'penularan' tersebut kita mendapatkan inspirasi sendiri.

Seperti judul yang mengawali artikel ini, saya akan membahas mengenai Tempat untuk Berinspirasi, atau bahasa tamiangnya A Place for Inspiration. Oke, saya agak berlebihan disini.

Sebenarnya, saya ingin membuat judul A Room for Insipration, namun karena secara fisik, menurut saya, jika diartikan ruangan (room) adalah tempat yang memiliki syarat tertentu seperti bidang, tiang, luas, dsb agar dapat dikatakan sebagai ruangan, maka dari itu saya lebih mengena jika judul saya buat dengan tempat (place). Karena, menurut saya, tempat itu bisa dimana saja, apa saja, selagi ada yang ditampung, disimpan, dituang atau diletakkan disana.

Bagi saya, dan mungkin sebagian lainnya, ada tempat-tempat tertentu, atau mengkhususkan tempat tersebut jika bisa dikatakan seperti itu, yang dapat memberikan dan menimbulkan percikan ide-ide atau inspirasi ke dalam kepala saya. Bisa saja tempat tersebut adalah halaman belakang rumah yang menunangkan hamparan lautan atau padang rumput hijau yang luas sebagai latarnya, bisa juga sebuah sudut kecil diperpustakaan yang menyajikan ketenangan dan kesunyian yang merupakan "ciri" khasnya, dapat juga sebuah tempat yang di dalamnya diperdengarkan musik-musik lembut nan menambatkan pendegarnya dengan ketenangan lahir dan bathin. 

Namun, bagi saya pribadi, tempat yang menimbulkan sebuah ide atau insiprasi adalah Toilet, yang terdapat di dalam kamar mandi. Anda tidak salah membaca, saya benar-benar menyebutkan toilet, jika dieja perhuruf adalah t-o-i-l-e-t. Berikut gambar yang lebih mempresentasikan sebuah toilet bagi anda yang masih bingung dengan tempat yang saya sebutkan, 
Ilustasi sebuah toilet
Mungkin terdengar aneh bagi sebagian orang, atau anda termasuk kedalam orang-orang yang dapat memikirkan sebuah ide ketika berada diatas toilet, baik duduk ataupun jongkok. Namun, itu merupakan sebuah kenyataan bagi saya, ketika saya berada diatas toilet maka ada saat-saat dimana potongan-potongan ide atau inspirasi membentuk seperti potongan-potongan puzzle dalam benak saya. Bahkan, saya memikirkan ide untuk menulis tulisan ini ketika tadi pagi saya berada di toilet, yang sebenarnya ide tersebut sudah lama tergambar namun baru sekarang saya berkesempatan untuk menuangkannya kedalam sebuah tulisan.

Seringkali inspirasi tersebut benar-benar merupakan sesuatu hal yang harus saya lakukan untuk menjalani hari-hari saya, mengisi waktu luang yang sekarang ini begitu banyaknya - mengingat saya adalah pengangguran sarjana muda - bahkan tidak jarang saya bisa memikirkan hal-hal yang harus saya lakukan untuk memenuhi ambisi dari idealisme saya, yang sampai sekarang masih terus menggebu untuk dapat disalurkan, walaupun, tidak satu kali hal-hal nyeleneh bin aneh juga terkadang mengisi potongan-potongan tersebut.

Saya berikan secuil contoh, ketika saya berada pada masa-masa perjuangan dalam menggarap sebuah tugas akhir untuk mendapatkan gelar yang mengantarkan saya menjadi seorang pengangguran sarjana muda, yaitu Skripsi - sehingga saya dapat menyelesaikan kuliah tepat ditahun keempat - toilet sering kali memberikan potongan-potongan inspirasi untuk memenuhi tuntutan, deadline, revisi-revisi yang diberikan oleh kedua dosen pembimbing saya. Lebih jauh lagi, sejak saya menggarap proposal skripsi saya juga terbantu dengan inspirasi ala toilet, mungkin enak disebut dengan InsTol (Inspirasi Toilet). 

Walaupun, tidak semua hasil yang saya tuangkan dan sajikan dalam sebuah karya yang dengan bangga dapat saya sebut "ilmiah" tersebut adalah murni InsTol, melainkan terdapat juga inspirasi yang saya dapat dari perpustakaan, hiruk pikuk toko buku, coffee shop, bahkan skripsi abang dan kakak angkatan (ups!). Tetapi tidak dapat dipungkiri, semua ide untuk memperbaiki revisi tersebut hinggap ketika saya berada di atas toilet, baik dikosan, sendiri atau teman, toilet kampus, toko buku, hingga toilet mesjid. Bahkan ketika saya terjebak dengan hitungan kalkulasi untuk menentukan keabsahan peneilitian saya.

Dan pada waktunya, sampailah pada saat yang berbahagia, dengan selamat sentausa, mengantarkan saya seorang mahasiswa kedepan pintu gerbang gelanggang olahraga untuk peresmian menjadi seorang pengangguran sarjana muda (teratak dung dess!).

Nah, itulah sekelumit cerita mengawali pagi ini mengenai sebuah tempat yang memberikan saya sebuah inspirasi, walaupun terkadang berupa potongan gambar yang harus saya rangkai kembali dengan menelusuri buku, artikel, gambar, atau video yang tersedia. Mungkin ini sebuah keanehan bagi sebagian yang membaca, atau ini merupakan hal yang lumrah dilakukan oleh sebagian lainnya, apapun itu, saya bangga sebagai yang termasuk kedalam yang mendapatkan toilet, as a place for inspiration. 

Tulisan ini juga ditujukan bagi anda - jika ada pembaca - yang mengalami kendala untuk mendapatkan sebuah inspirasi, dan tak ada salahnya mencoba untuk sedikit lama berada di toilet, serta tak ada perang dunia, pandemi T-Virus, atau bahkan Holocaust yang akan terjadi ketika anda melakukannya, no harm done. Rekomendasi saya, selalu sertakan pengharum khusus toilet ketika baru pertama kali mencoba.

Nb: tulisan ini TIDAK dibuat di toilet!! Saya berada diruang tempat saya biasa membaca dan mengistirahatkan tubuh ketika lelah akan dunia.

Picture credits to uploader/site, www. wasuna .com


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melanjutkan Studi Doktoral dan (Kebimbangan) Memilih Topik Penelitian Bagian 1

Hidup dan Beradaptasi

“Short Time” di Kuala Lumpur