Guru Itu (Wajib) Wirausahawan

Hampir berakhir bulan diawal tahun ini, namun saya belum juga menuliskan bahan lanjutan yang bisa dijadikan rangkaian kalimat membentuk sebuah tulisan yang dapat dinikmati, setidaknya oleh saya sendiri (Haha). Sebenarnya banyak waktu dan beberapa materi yang bisa saya jadikan tulisan, namun belum menemukan timing dan positioning yang tepat. (Halah!)

Selain sekarang fokus dengan beberapa bahan yang nantinya angkat saya angkat untuk dijadikan riset, independen jika memungkinkan, saya juga masih sibuk dengan beberapa project lingkungan dan pekerjaan yang saya lakukan. Pekerjaan, ya benar. Saya - setidaknya hingga detik tulisan ini diturunkan - bukan tipikal orang yang suka mencari pekerjaan, dan berharap untuk menjadi pegawai nantinya. Disamping sudah terbiasa dengan kerja lepas, freelance istilahnya, ketika kuliah dulu, saya juga ingin merubah paradigma masyakarat, minimal di daerah saya, bahwa kerja itu harus pegawai/di kantor/di sekolah. Benar, paradigma yang sangat tradisional dizaman yang serba instan saat ini, mengingat sedikitnya pekerja freelance yang benar serius menekuni kerja lepasnya, dan bukan sekedar bekerja serabutan di daerah tempat saya tinggal. Kurangnya sosialisasi juga menyebabkan hal ini terjadi.

Saya juga ingin membuktikan, kepada teman sesama guru muda (anak jurusan keguruan, mana komentarnya!!!) bahwa guru atau mengajar itu tidak hanya dapat dilakukan di sekolah saja. Masih banyak kegiatan yang dapat kita lakukan guna menyampiakan ilmu (pendidikan) kepada masyarakat. Setidaknya, idealisme mengajar tidak (hanya) di kelas ini masih saya pegang teguh hingga detik ini.

Yah, keingingan tersebut merupakan beban yang amat sangat teramat agak berat bagi saya, mengingat hingga detik ini saya belum dapat memaparkan, secara mendetail, pekerjaan yang saya lakukan nantinya. Hal ini tentu saja karena saya masih melakukan percobaan dengan pekerjaan tersebut.

Merintis. Mungkin itu kata yang dapat disematkan bagi saya sekarang.

Nah, kembali ke topik. Beberapa minggu yang lalu, saya menyempatkan diri untuk berbelanja di sebuah toko buku online, dan saya membeli 2 buah buku yang berjudul Api Sejarah 1 dan 2. Walaupun buku ini TIDAK ada hubungannya sama sekali dengan project  yang sedang saya garap, namun saya telah lama ingin mengambil ilmu yang dipaparkan bebas dibuku ini. Singkat cerita, dalam pembahasan awal dibuku tersebut dijelaskan dengan gamblang, bahwasanya Nabi Muhammad s.a.w (Semoga Allah S.W.T. Melimpahkan Rahmat kepada beliau) hanyalah seorang manusia biasa, setidaknya hingga umurnya 40, dan beliau melewati hari-hari dalam kehidupannya layaknya seorang manusia. Beliau bekerja, yakni sebagai Wirausahawan.

Dipaparkan juga, dalam menyebarkan Agama Islam Rahmatan Lil 'Alamin, keseluruh penjuru dunia hingga pedalaman desa terpencil tak luput dari syi'arnya, dilakukan melalui perantara Pedagang - wirausahawan - muslim, yang sembari berdagang juga mengajarkan dan mendidik (menjadi guru) ilmu Islam kepada masyarakat yang belum mendapatkan dakwah Islam. Hingga kita saksikan sendiri saat ini, penganut Islam berjumplah milyaran umat. Semua ini tak lepas dari peran-peran wiarusahawan yang menyampaikan Islam keseluru penjuru dunia sembari berdagang.

Saya tertegun, ternyata niat yang telah bulat untuk menekuni dunia wirausaha sudah tepat, setidaknya saya semakin yakin dengan membaca sejarah tersebut. Sejarah tersebut merupakan sebuah fakta yang jelas, jika ingin menyampaikan sebuah gagasan maka wirausaha merupakan sebuah sarana yang tepat. Sekalian mencari rezeki nan berkah dari Allah, saya juga bisa menyebarkan ilmu (menjadi guru) sesuai dengan bidang ilmu yang saya tekuni. 

So, untuk saat ini tidak ada alasan seorang guru hanya dapat mengajar di kelas-kelas di sekolah saja.

Guru itu (wajib) wirausahawan. Selain mengikuti sunnah Rasul, juga sebagai sebuah sarana guna menyampaikan ilmu yang dimilikinya kepada orang lain. Mari berwirausaha

Do'akan Project saya berhasil ya Guys, and Girls!

Komentar

  1. Benar sekali, guru tidak harus hanya mengajar :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. kurang tepat bre, guru itu tidah harus hanya mengajar di kelas-kelas di dalam gedung sekolah. hehe, thanks :D

      Hapus

Posting Komentar

Dipersilahkan tanggapannya

Postingan populer dari blog ini

Melanjutkan Studi Doktoral dan (Kebimbangan) Memilih Topik Penelitian Bagian 1

Hidup dan Beradaptasi

Rokok dan Saya