Sosialisasi Rumah Inklusi Madani, dan Setapak Gerakan

Seperti artikel yang saya tulis bulan lalu, ya memang bulan-bulan ini saya dihadapkan dengan situasi yang sedikit menyita waktu hingga tak bisa mengalokasikan sepersekian jamnya untuk menulis, mengenai Perubahan dibidang Pendidikan. Saya dan teman-teman dari Rumah Inklusi Madani (RIM) menindak lanjutinya dengan program dari lembaga kami, yakni melakukan Sosialisasi kepada Pusat Sumber (SLB, red) tentang transformasi peran mereka nantinya. Dari yang secara umum lebih banyak melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) hingga nantinya dapat juga melaksanakan tugas sebagi pusat konsultasi guru dalam pembelajaran bagi Anak Berkebutuhan Khusus di sekolah pada umumnya.


Sekitar 18 guru dari Pusat Sumber tersebut hadir dalam kegiatan yang diinisiasi oleh RIM, tentu saja dengan uluran tangan dan bantuan dari pihak Pusat Sumber sendiri, kami mengadakan kegiatan singkat sosialisasi dan diskusi tentang pendidikan inklusi. Nah, ini adalah salah satu wacana yang kami angkat untuk mengubah paradigma pendidikan kita pada saat ini. Kami mengharapakan dengan isu tersebut dapat membawa perubahan yang dapat kita rasakan bersama, terspesialnya adalah paradigma pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus.

Kegiatan tersebut berlangsung sekitar 1,5 jam. Memang tak terlalu panjang waktu yang dialokasikan pada hari itu , karena sesungguhnya program kami ini adalah program yang berkelanjutan. Dalam beberapa waktu kedepan kami akan mengadakan kajian dan diskusi serupa terkait pengembangan Pendidikan Inklusi, lebih khususnya pengembangan Pusat Sumber sebagai salah satu tonggak keberhasilannya.

RIM tidak hanya akan menjadi lembaga yang mengawasi segala kegiatan dan program-program yang akan dilaksanakan, namun juga akan turut bekerja sama dalam menyusun, mengimplementasikan hingga mengevaluasi berbagai program yang akan dilaksanakan. Kegiatan di Pusat Sumber kemarin lebih dititikberatkan kepada sebuah jalinan kerjasama yang kami jalankan kedepannya nanti.

Memang untuk bisa melakukan perubahan tersebut dibutuhkan waktu, tenaga, hingga biaya yang tak sedikit. Waktu misalnya, untuk ukuran sebuah paradigma dan sistem yang menjadi objek perubahannya, tentulah akan sangat dibutuhkan waktu yang mungkin terbilang tahunan. Namun, itu semua tidak menjadi alasan dalam perjuangan. Bagaimanapun itu adalah harga yang harus dibayar.

Tentunya, harapan saya, serta kami yang tergabung didalam RIM sendiri, perubahan tersebut dapat terjadi secepatnya, dan dapat meluas keberbagai daerah di Nusantara tercinta. Namun, biarlah kami melakukan sedikit gerakan yang mungkin saat ini masih dalam regional kawasan Kabupaten Aceh Tamiang. Namun, setapak demi setapak kita bersama akan dapat merasakan perubahan iklim pendidikan yang lebih dinamis serta humanis dan tanggap akan setiap perbedaan yang dimiliki oleh peserta didik nantinya.

Kita? iya, saya sendiri sangat pesimis dengan kemampuan yang saya miliki untuk dapat melakukan perubahan besar dalam paradigma dan sistem tersebut. Namun, jika bersama, saya, kami-RIM beserta orang-orang didalamnya- dan kita, sungguh dapat mencapai dan melakukan perubahan-perubahan tersebut. Kalian sesungguhnya dapat berkontribusi dengan do'a-do'a yang kalian berikan kepada kami, harapan-harapan kalian yang disampaikan kepada kami, pengawasan berikuti kontribusi ide-ide segar yang kalian tuangkan, hingga belasan cara yang dapat kalian sumbangsihkan untuk turut serta membawa perubahan dalam dunia pendidikan kita.

RIM dan tentunya saya, tetap akan bergerak dengan berbagai program yang telah kami susun sedemikian rupa, untuk mencapai tujuan besar tersebut. Tujuan dimana setiap anak sebagai objek pendidikan dilayani berdasarkan kemampuan dan kebutuhan yang dimilikinya, dilayani berdasarkan minat dan bakatnya, tidak membebaninya dengan beragam tugas yang hanya menjadikan mereka robot "intelektual" semata, perubahan-perubahan menuju Inclusive-Based Society yang bergenerasi Rabbani, InsyaAllah. 

Tentu saja sebagaimana yang telah saya bahas, ini bukan sebuah program jangka pendek, dengan tempo waktu yang singkat. Terlebih RIM dengan segenap orang yang tergabung didalamnya memiliki tujuan yang lebih besar dari semua ini, kami memiliki program jangka panjang dengan tujuan-tujuan besar yang telah kami rumuskan. Dan tentu saja Sosialisasi Rumah Inklusi Madani tersebut baru merupakan Setapak Gerakan yang kami lakukan, untuk menapaki puluhan dan ratusan kegiatan kedepannya, InsyaAllah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Melanjutkan Studi Doktoral dan (Kebimbangan) Memilih Topik Penelitian Bagian 1

TOEFL iBT dan sebuah perkenalan dengan NAK

Rokok dan Saya